KRI Nanggala 402 Ditemukan, Kemungkinan Kru Ada Yang Selamat
April 24, 2021
Brigpol Fathoni dipecat, Ini Rentetan Kasusnya
April 13, 2021
Wanita Cantik Bersuami Diperkosa di Mobil Travel
April 13, 2021
Masa pandemi belum berakhir, hingga kini indonesia disibukkan dengan berbagai macam kegiatan dan tindakan serta strategi untuk bersama sama melawan pandemi
Berdasarkan informasi di Kota Malang, saat ini telah dibentuk Satgas trauma healing diluncurkan di Kota Malang. Mereka memberikan pendampingan terhadap anak-anak terdampak COVID-19. Satgas merupakan bagian dari Program Sama Ramah ini terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, kepolisian, TNI, dan psikolog dari perguruan tinggi di Kota Malang.
Dan akhirnya Setelah resmi diluncurkan di halaman Mapolresta Malang Kota, Rabu (21/7/2021), pagi. Satgas trauma healing langsung bergerak menemui anak-anak yang keluarganya tengah berjuang melawan COVID-19 di Perum Puskopad, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Ada tiga anak yang mendapatkan pendampingan dari tim trauma healing. Ketiga anak ini merupakan bagian dari satu keluarga yang terpapar COVID-19, dua orang tuanya juga terlebih dahulu terpapar COVID- 19.
Bahkan sang ibu dari ketiga anak yang terpapar COVID-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumah ini, meninggal dunia terpapar COVID-19 pada 17 Juli 2021.
Sedangkan sang ayah kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit akibat terpapar COVID-19 dengan gejala disertai komorbid.
Tim trauma healing langsung memberikan pendampingan khusus sekaligus pemberian bantuan kepada ketiga anak ini, dimana satu anak merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Bidan setempat, Endah Purwati mengatakan, ketiga anak yang diberikan pemulihan trauma healing imbas sekeluarga yang terpapar COVID-19.
“Tiga anak ini swab PCR sudah negatif semua, semua bareng sama ibunya. Kondisi bapaknya dirawat di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) masih pemulihan,” ujar Endah kepada wartawan disela kunjungan ke rumah tiga anak tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menuturkan, setelah dibentuk tim gabungan trauma healing dari unsur kepolisian, TNI, Pemkot Malang, dan akademisi dari kampus ini langsung bergerak menuju target pertama.
Dimana ada tiga anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 tengah menjalani isolasi mandiri sendiri di rumahnya.
“Saudara juga jauh, di rumah cuma bertiga ada yang berkebutuhan khusus, mereka kalau dibawa saudaranya nggak bisa sama keluarga yang lain,” ucap Sutiaji terpisah.
Menurut Sutiaji, ketiga anak ini perlu mendapat penanganan serius sebab secara psikologis harus diberikan pendampingan.
Apalagi sang ibu sempat meninggal dunia terkonfirmasi positif COVID-19 dan ayahnya tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan, juga terpapar COVID-19.
“Bapaknya di rumah sakit, ibunya meninggal karena COVID-19 juga. Selama ini semuanya 3 anak itu belum tahu ibunya meninggal. Belum kami kasih tahu, yang nomor dua tahu kalau ibunya meninggal, kami support sampai bapak sembuh,” terangnya.
Selama proses isolasi mandiri ketiga anak ini seluruh kebutuhannya telah disuplai oleh puskesmas, kelurahan, dan RT dan RW. “Penanganan puskesmas dari kelurahan RT/RW, support makanan setiap hari,” pungkasnya.
Bersama Komandan Kodim 0833, Letkol Arm Ferdian Primadhona, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, Sutiaji turut mendampingi Satgas trauma healing saat memberikan pendampingan terhadap tiga anak tersebut.
Wali Kota Sutiaji memberikan apresiasi terhadap program Satgas Malang Raya Trauma Healing (Sama Ramah) yang diinisiasi oleh Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto.