KRI Nanggala 402 Ditemukan, Kemungkinan Kru Ada Yang Selamat
April 24, 2021
Brigpol Fathoni dipecat, Ini Rentetan Kasusnya
April 13, 2021
Wanita Cantik Bersuami Diperkosa di Mobil Travel
April 13, 2021
Beberapa kebehasilan dalam evakuasi KRI Nanggala 402 mulai terlihat, tim evakuasi kali ini berhasil mengangkat beberapa barang milik Kapal Selam KRI Nanggala 402
Berdasarkan informasi yang di himpun, Tim gabungan evakuasi KRI Nanggala 402 berhasil menggangkat hidrofon menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) milik kapal penyelamat Singapura, MV Swift Rescue.
Adapun apa itu Hidrofon atau alat perekam suara bawah air merupakan bagian penting dari sistem sonar.
Perlu diketahui Hidrofon milik KRI Nanggala 402 ini berfungsi untuk mendeteksi kapal selam atau kapal di permukaan.
Asisten Perencanaan dan Anggaran KASAL Laksamana Muda Muhammad Ali menjelaskan selain Hidrofon tim evakuasi dari TNI AL dan kapal bantuan lainnya juga telah menemukan lokasi torpedo KRI Nanggala 402.
Menurut Ali, tim masih melakukan pengangkatan serpihan kecil dari KRI Nanggala menggunakan ROV, seperti dilansir tim dari Antara.
Sementara itu Sedangkan untuk bagian yang besar akan dikoordinasikan lebih lanjut, sebab daya angkut ROV hanya mencapai 150 Kg.
“Pelaksanaan evakuasi di Laut Bali tetap dilaksanakan sampai sekarang,” kata Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksda TNI Muhammad Ali, saat jumpa pers di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Dia mengatakan, sejumlah KRI milik TNI AL masih disiagakan di lokasi pencarian guna melakukan evakuasi.
“Jadi sampai sekarang masih ada KRI kita, masih banyak di sana,” kata Ali.
Bahkan, lanjut dia, Kapal MV Swift Rescue milik Singapura masih berada di perairan Bali untu.k membantu mengangkat badan kapal selam buatan Jerman tersebut.
“Itu hydrophone dari kapal selam KRI Nanggala kemudian beberapa foto yang diambil kemudian ditemukan torpedonya juga,” ujar Ali.
Dia menambahkan, tim evakuasi akan berusaha mengangkat bagian-bagian kecil, mengingat kemampuan ROV itu hanya bisa mengangkat maksimal 150 kg.
“Tapi, nanti kita koordinasikan agar bisa mengangkat yang lebih besar dari itu,” kata Ali.
Kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu, 21 April 2021.
Sampai saat ini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur