Kesabaran warga habis, tanpa disuruh mereka kepung rumah yang diduga sebagai pembunuh sadis bocah 4 tahun
Mulai memanas Warga Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep tiba-tiba mengepung rumah seorang perempuan, warga setempat, yang diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis bocah 4 tahun.
Dalam pantauan Massa terlihat emosi dan berniat akan menghakimi tersangka karena dinilai terlalu sadis. Beruntung amuk massa tidak sampai terjadi setelah puluhan anggota Polres Sumenep ke lokasi, mencoba menenangkan massa.
Dalam bahasa madura salah satu warga bicara “Tak langkong gih, bapak eboe’ sadaja paleman ka compok. Tersangka pelaku ampon etahan e Polres. Tak langkong gih, bapak eboe’ bubar. Percayakan pada polisi. Tersangka pasti diproses hukum hingga tuntas,” kata Kasat Sabhara Polres Sumenep, AKP Mukid, saat berbicara dalam bahasa Madura, berusaha menenangkan warga.
(Minta tolong kepada semua bapak-bapak dan ibu-ibu untuk pulang ke rumah masing-masing. Tersangka pelaku saat ini sudah ditahan di Polres. Percayakan kasus ini pada polisi. Tersangka pasti diproses hukum sampai tuntas: red).
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti membenarkan penangkapan terhadap seorang perempuan, warga Desa Tambaagung Ares yang diduga menjadi pelaku pembunuhan bocah 4 tahun yang masih tetangganya sendiri. Namun Widiarti enggan berbicara banyak terkait penangkapan tersebut.
“Kami masih lakukan pengembangan penyelidikan. Memang tadi ada yang kami amankan ke Polres. Untuk identitasnya mohon ditunggu, kami segera sampaikan ke publik,” ujarnya.
Sebelumnya, Selvy Nur Indah Sari, 4 tahun, warga Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep ditemukan meninggal terbungkus karung, dibuang ke dalam sebuah sumur tua di Desa Ambunten Tengah. Sumur tua yang berjarak sekitar 3 km dari rumah korban itu berada jauh dari pemukiman warga. Putri dari pasangan suami istri (pasutri) alm. Abd. Ghani dan Hamidah tersebut dilaporkan hilang sejak Minggu (18/04/2021).
Sas sus yang beredar di masyarakat sekitar, bocah yatim itu dirampas kalung emasnys sebelum dibunuh. Hal itu mengingat awalnya korban menggunakan perhiasan emas, namun saat jenazah ditemukan, perhiasan tersebut telah hilang. Warga menyebut bahwa perempuan yang menjadi pelaku pembunuhan sadis itu mempunyai dendam pribadi terhadap orang tua anak tersebut.
“Kami belum berani menyimpulkan motif tersangka. Ditunggu saja setelah proses pemeriksaan terhadap tersangka selesai,” tukas Widiarti.