Semangat Warga Kota Surabaya bersama dengan semua institusi terkait akhirnya membuahkan hasil memuaskan, terkait penanganan covid-19 dalam bentuk Serbuan vaksinasi dan berbagai macam himbauan serta bantuan sosial patut di acungi jempol
Dalam hal ini, akhirnya Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengklaim wilayahnya telah masuk dalam kategori level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan penilaian Kementerian Kesehatan.
“Alhamdulilah dari hasil asesmen dari Kementerian Kesehatan hari ini Surabaya masuk ke level 1. Dari enam indikator kami sudah memadai,” kata Eri, Kamis (16/9).
Terkait dalam hal itu adalah mengacu pada Enam indikator yang dipakai untuk melihat kondisi Surabaya antara lain kasus konfirmasi, pasien yang dirawat di rumah sakit kasus kematian, positivity rate, kemampuan tracing dan keterisian tempat tidur di rumah sakit.
“Positivity rate kami sudah di bawah 50,4 persen, adalagi yang terkait dengan BOR (bed occupancy rate) kita 14 persen yang harusnya 60 persen, tracing-nya yang 1:14 kami sudah 1:20,” ucap Eri.
“Angka kematian kita yang harusnya di bawah 1 persen, kami 0,6 persen per seratus ribu penduduk per satu minggu ya,” tambahnya.
Kendati demikian, sejauh ini Surabaya masih menerapkan PPKM Level 3 menyesuaikan dengan ketentuan yang ada dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Berlaku mulai 13 September hingga 20 September mendatang.
Berdasar data terakhir, 13 September 2021, Kota Mojokerto masih dalam level 3, sehingga wilayah aglomerasi gerbangkertasusila (Surabaya, Bangkalan, Gresik, Lamongan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto) masih terhitung level 3.
“Jadi kalau kebijakan kami masih mengatur pada Inmendagri, dalam Inmendagri dia level 3,” ucapnya.
Dalam Inmendagri juga ada indikator tambahan yakni vaksinasi yang harus di atas 70 persen dan vaksinasi lansia lebih dari 60 persen. Jika terpenuhi, maka suatu daerah bisa turun level PPKM.
Vaksinasi Surabaya sendiri saat ini telah melampaui target itu yakni 98 persen untuk dosis pertama, dan 89 persen untuk lansia. Namun daerah aglomerasi lainnya belum mencapai target tersebut.
Eri mengaku akan mengerahkan tenaga kesehatan Surabaya, untuk membantu mempercepat vaksinasi di daerah sekitarnya, seperti Sidoarjo dan Gresik.
“Kami koordinasikan dengan Gresik dan Sidoarjo kami satu aglomerasi maka kami bantu nakes dengan vaksin yang ditambah oleh Menkes di Sidoarjo dan Gresik, sehingga harapan kami nggak lama aglomerasi ini bisa turun,” ucapnya.