Catatan Sejarah, 4 Astronot Sukses Kembali Ke Bumi
Sebanyak 4 astronot berhasil menciptakan sejarah pendaratan pertama NASA setelah berhasil mendarat di Bumi pada hari Minggu, 2 Mei 2021, waktu setempat. Terakhir kali, awak NASA melakukan hal serupa pada tahun 1968 lalu. Bagaimana awal ceritanya?
Bagaimana Ceritanya 4 astronot bisa kembali ke Bumi dan berhasil menjadi sebuah catatan sejarah untuk pertama kali astronot bisa kembali ke bumi ? Simak yang satu ini
1. Seharusnya mereka meninggalkan ISS lebih awal, namun ditunda karena cuaca buruk di Florida
Dilansir dari BBC, keempat astronot berhasil kembali ke Bumi dari International Space Station, yang merupakan pendaratan pertama awak NASA sejak terakhir kali terjadi 53 tahun yang lalu. Awak yang terdiri dari 3 astronot NASA dan 1 astronot dari Badan Antariksa Jepang, Jaxa, telah menghabiskan waktu selama hampir 6 bulan di luar angkasa. Mereka seharusnya meninggalkan ISS lebih awal, namun karena cuaca buruk yang melanda Florida, Amerika Serikat membuat keberangkatan mereka ditunda.
Pesawat ruang angkasa kapsul SpaceX Crew Dragon telah menyalakan mesinnya untuk mengiris kembali ke atmosfer dalam yang tebal di Bumi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat serta kapsul tersebut mengarahkan serangkaian parasut yang mengepul untuk memperlambat penurunannya sebelum jatuh di lepas pantai Panama City, Florida, Amerika Serikat pada pukul 2.56 pagi waktu setempat.
Kepulangan yang aman bagi para astronot menandai akhir dari misi penting NASA dan SpaceX, yang dijuluki Crew-1, yang mencatat rekor sebagai waktu terlama di ruang angkasa, oleh kru yang diluncurkan di atas pesawat ruang angkasa buatan Amerika Serikat.
2. Sebelumnya, NASA mengandalkan pesawat ruang angkasa buatan Rusia untuk membawa astronot ke ISS
Suasana di sekitar luar angkasa. (Twitter.com/AstroVicGlover)
Selama hampir satu dekade, Amerika Serikat tanpa memiliki kemampuan untuk meluncurkan astronot ke luar angkasa setelah program Space Shuttle pensiun pada tahun 2011 lalu dan NASA terpaksa menggunakan pesawat ruang angkasa buatan Rusia, Soyuz, untuk membawa astronot ke ISS, yang menurut badan antariksa meninggalkan laboratorium mengorbit bernilai miliaran dolar Amerika Serikat kekurangan staf. Sebanyak 13 astronot berada di pesawat sekaligus pada tahun 2009 lalu.
Jumlah tersebut terkadang turun menjadi 3 astronot pada beberapa kesempatan, yang menyisakan lebih sedikit orang untuk membantu menjalankan eksperimen dan membantu menjaga stasiun ruang angkasa tetap terpelihara dengan baik. Namun, dengan misi SpaceX terbaru, staf bertambah menjadi 11 astronot. SpaceX mengembangkan kapsul Crew Dragon di bawah Program Kru Komersial NASA, yang untuk pertama kalinya dalam sejarah badan antariksa, menyerahkan sebagian besar desain, pengembangan, serta pengujian pesawat ruang angkasa baru yang dinilai manusia ke sektor swasta.
NASA memberikan kontrak harga tetap SpaceX dan Boeing masing-masing senilai 2,6 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp37,5 triliun dan 4,2 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp60,6 triliun demi menyelesaikan pekerjaan. Pihak NASA telah lama menunggu kemampuan untuk mengambil kendali penuh atas penempatan staf di bagian ISS yang dikendalikan Amerika Serikat dan operasi Crew Dragon milik SpaceX telah secara drastis meningkatkan jumlah penelitian yang dapat dilakukan di atas laboratorium berusia dua dekade itu.
3. Profil keempat astronot yang berhasil menjalani misi ini
Keempat astronot yang berhasil mendarat di Bumi dari ISS sekaligus menciptakan sejarah bagi NASA setelah 53 tahun terakhir. (Twitter.com/NASA_Johnson)
Berikut data profil keempat astronot yang berhasil menjalani misi ini.
Victor Glover (45 tahun) dipilih oleh NASA pada tahun 2013 lalu untuk menjadi astronot, berada di penerbangan luar angkasa pertamanya. Dia juga astronot Black NASA pertama yang menjadi anggota kru stasiun luar angkasa.
Michael S. Hopkins (52 tahun), seorang kolonel di Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, adalah komandan penerbangan tersebut. Dia juga adalah salah satu dari 9 astronot yang dipilih oleh NASA pada tahun 2009 lalu. Dia juga pernah melakukan perjalanan sebelumnya ke ISS, sekitar tahun 2013 dan 2014 lalu, dengan menghabiskan waktu selama 166 hari di orbit.
Soichi Noguchi (56 tahun), astronot dari badan antariksa Jepang, JAXA, sedang menyelesaikan perjalanan ke luar angkasa yang ketiga kalinya. Dia juga merupakan anggota awak pesawat ulang-alik Discovery pada tahun 2005 lalu, pada peluncuran pesawat ulang-alik pertama setelah hilangnya Columbia dan 7 astronotnya lebih dari 2 tahun sebelumnya.
Shannon Walker (55 tahun), sebelumnya pernah bekerja di stasiun luar angkasa pada tahun 2010 lalu. Walker memiliki gelar doktor dalam bidang fisika luar angkasa dari Rice Universitas, di mana dia mempelajari bagaimana angin matahari berinteraksi dengan atmosfer Venus.