Kisah sedih dibalik gugurnya anggota Polri Bharada Komang karena ditembak KKB Papua, ternyata sosok polisi ini merupakan Tulang punggung keluarga.
Berdasarkan berita yang sudah tersebar Setelah sang kakak gugur ketika kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Selasa (27/4/2021).
Dan Selanjutnya I Ketut (16) adik kandung dari almarhum Bharada I Komang yang saat ini masih duduk di bangku sekolah kelas 1 SMA Belitang II memiliki keinginan kuat untuk menjadi anggota Polri.
Dia menuturkan “Cita – cita saya memang ingin menjadi anggota Polri, Sebenernya ingin jadi Polisi bintara bukan ke Brimob mudah – mudahan ada jalanya,” jelasnya saat ditemui di rumah duka Desa Tegal Besar Belitang II Kabupaten OKU Timur.
Dikatakanya, bahwa ia benar – benar kehilangan sosok seorang kakak sekaligus tulang punggung di keluarganya itu, ia benar – benar terpukul.
Dia juga menjelaskan bahwa “Kakak saya itu orangnya sangat bertanggung jawab, dia sosok yang tidak banyak bicara. Tapi kalau sekali bicara biasanya langsung ngena,” ungkapnya. Rabu (28/4/2021).
Dan juga Diketahui saat ini, I Ketut hanya tinggal berempat bersama ibunya dan dua adiknya, karena ayahnya sudah meninggal tahun 2019 yang lalu.
Sejak ayahnya meninggal dunia, biasanya kakaknya itu yang mengirimkan uang untuk kebutuhan sehari – hari dan biaya sekolah, kini kakak andalanya tersebut sudah gugur.
Wujudkan Cita- Cita Ayah
Perjuangan Bharada I Komang Wiranata (22) untuk menjadi anggota Brimob tentunya tidak mudah, ia sudah pernah merasakan pahitnya ditolak ketika mengikuti seleksi.
Selain memang sudah menjadi keinginanya sejak kecil untuk menjadi anggota Brimob.
Ternyata itu juga merupakan cita – cita dari almarhum ayahnya yang mengharapkan agar anak sulung kebanggaanya itu diterima menjadi abdi negara di satuan Brimob.
“Dua kali ia daftar, dulu pernah gagal sekali, kemudian dia belajar dari kegagalan tersebut hingga akhirnya bisa lulus seleksi dan sah menjadi anggota pada tahun 2019. Saat itu dia peringkat 2 se-indonesia, dia tes di Bali,” ungkap I Kadek Pu Lani pamannya. Rabu (28/4/2021).
Sayangnya, ayahnya meninggal dunia sekitar 3 bulan sebelum Bharada I Komang Wiranata dilantik.
Padahal saat itu, kata I Kadek, ayahnya benar – benar ingin melihat secara langsung putra sulungnya tersebut sukses menjadi anggota Brimob, namun sayangnya takdir berkata lain, ayahnya lebih dulu meninggal dunia.
Diungkapkan Pamanya bahwa Bharada I Komang Wiranata pertama kali dinas di Bali sudah itu karena dia bagus, ia ditarik ke Jakarta. I
Ini penugasan kedua kalinya untuk ke Papua, sebelumnya sering ditugaskan ke NTT.
“Dia itu sekolahnya SMP dan SMA di OKU Timur, setelah itu ia lama tinggal di Bali sambil bekerja dan belajar terus untuk ikut daftar jadi Brimob sampai akhirnya dinyatakan lulus seleksi disana,” kata Made Sukarawan Kades Tegal Besar Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur.
Diketahui Bharada I Komang Wiranata merupakan anggota Brimob asal Kabupaten OKU Timur yang gugur dalam penugasan di Papua setelah kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (27/4/2021).
Jadi Tulang Punggung Keluarga
Menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dunia, itulah yang dilakukan oleh almarhum Bharada I Komang Wiranata anggota Brimob berusia 22 tahun yang gugur dalam penugasan di Papua pada Selasa (27/4/2021).
Seperti diketahui ia gugur setelah kontak senjata melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, ia merupakan putra daerah asal Desa Tegal Besar Belitang II Kabupaten OKU Timur yang berdarah bali.
Bharada I Komang merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dan satu – satunya yang bekerja dan menjadi kebanggaan keluarga, sebab ketiga adiknya masih kecil – kecil dan ayahnya sudah meninggal dunia lebih dulu di tahun 2019.
“Karena dia belum menikah juga, jadi dia satu satunya yang diandalkan sebagai tulang punggung keluarga, adiknya paling besar masih kelas 1 bersekolah di SMA Belitang II OKU Timur,
Ya sekarang mau bagaimana lagi saya juga benar – benar sedih, adik – adiknya masih perlu bantuan biaya untuk sekolah,” kata I Kadek Pu Lani paman korban.
Dikatakan I kadek bahwa keponakanya tersebut masih tergolong baru menjadi anggota Brimob yakni pada tahun 2019.
“Padahal semua bergantung pada dia (I Komang) untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan sehari, ibunya cuma buka warung kecil – kecilan di dekat rumah,” jelasnya.
Sampai saat ini Ni Wayan Sujati (41) ibu kandung dari I Komang kini dalam keadaan duka yang teramat dalam dan masih beristirahat di kamarnya untuk menenangkan diri.