Hidayah bisa mendatangi siapa saja yang dikehendaki oleh Allah. Tidak terkecuali guru besar yang sama sekali belum pernah bersinggungan dengan Islam.
Seorang Professor Matematika bernama Gary Miller, jadi satu dari sekian kisah hidayah yang menarik. Tumbuh di Kanada, ia sebenarnya bukan sosok yang bersinggungan dengan Islam dalam kesehariannya.
Dianugerahi kecerdasan luar biasa, Garry tidak menemukan kesulitan saat belajar teologi di Universitas Wheeling Jesuit, Amerika Serikat.
Tidak hanya cerdas, ia juga aktif menyebarkan agama yang dianutnya. Gaya bicaranya di depan audiens seringkali menyihir masyarakat. Tidak jarang ceramahnya disiarkan di televisi.
Garry mendapat gelar doktor dalam bidang matematika dari Universitas Toronto. Usai menyelesaikan studi, Garry merasa ada yang kurang dari ilmu Agama yang ia pelajari. Ia lantas mulai mempelajari tentang agama lain.
Ia seringkali berpindah tempat untuk belajar kepada para pemuka agama untuk menemukan jawabannya. Namun, tidak ada satupun yang memuaskan Garry.
Ia lantas mulai membaca buku-buku tentang Islam karangan orientalis. Namun, ia justru mengkritisi buku tersebut. Ia juga mempertanyakan kesimpulan-kesimpulan orientalis yang kerap memojokkan ajaran Islam dan Nabi Muhammad.
Bagaimana mungkin seorang nabi yang ajarannya kini mendunia disebut tidak waras. Apakah mungkin sosok utusan Sang Pencipta yang membawa dan menyebarkan risalah Ilahiyah hidup dengan abnormal.
Terpancing dengan buku itu, ia menyimpulkan bahwa Muhammad adalah orang yang baik dan cerdas. Setelah terus mencari, Garry kemudian menemukan surah az-Zariyat ayat 52-53,
“Tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, ‘Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.”