Zainal Fattah (25), Mahasiswa Stikosa AWS semester 4 yang dikeroyok kelompok gangster Al-Amin, akhirnya tewas akibat organ dalamnya mengalami luka sangat parah.
Pemuda warga Jl Kalimas Baru 2 Gang Buntu, itu sempat dirawat 5 hari di RS Al Irsyad. Namun nyawanya tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir Jumat (23/4/2021) siang. Sebelum meninggal, Zainal Fattah sempat mengeluh sakit yang hebat di area perur dan dada.
Hal ini disampaikan Bambang Suwito (53) paman korban kepada Lensa Indonesia. Menurutnya, sejak awal masuk RS usai dikeroyok dengan sadis oleh kelompok Al-Amin, keponakannya mengeluh sakit di perut dan dada.
“Yang dia rasakan sejak awal masuk RS itu perutnya yang sakit. Kalo luka luar sih gak ada Mas. Kemungkinan besar luka dalam,” terangnya, Senin (26/4/2021).
Saat itu dokter menyarankan korban melakukan CT scan untuk mengetahui pasti organ dalam Zainal Fattah mana yang parah.
Pasalnya saat dikeroyok, korban juga sempat dipukul menggunakan balok kayu di dada dan perut serta pot bunga di bagian kepala. “Dokter waktu itu minta di-scan bagian kepalanya karena diduga ada penggumpalan darah. Dia juga sempat kejang-kejang,” tambahnya.
Selama kejang tersebut, Bambang menuturkan jika durasinya hingga 5 jam, sebelum korban meregang nyawa.
“Kejangnya itu mulai jam 5 pagi, sampai jam 10. Setelah itu, habis Jumatan gak ada (meninggal),” pungkasnya.
Kasus pengeroyokan dan penganiayaan berat ini telah dilaporkan ke Mapolres Tanjung Perak dengan nomor laporan LP-B/131/IV/RES.1.6./2021/RESKRIM/SPKT Polres pelabuhan Tanjung Perak pada Senin (19/4/2021) lalu.
Seperti diberitakan Lensa Indonesia sebelumnya, Zainal Fattah (25) warga Jl Kalimas Baru 2 Gang Buntu, menjadi korban pengeroyokan hingga luka parah. Mahasiswa semester 4 Stikosa AWS itu akhirnya tewas pada Jumat (23/4/2021) kemarin, setelah 5 hari dirawat di Rumah Sakit Al-Irsyad.
Kepada Lensa Indonesia, Satiah (40) ibu korban menuturkan, Senin (19/4/2021) kemarin, Zainul Fattah bersama salah satu temannya mendatangi kampung sebelah tempat tinggalnya.
Dia bermaksud meluruskan permasalahan, karena ada kenalannya yang dikeroyok pemuda Jl Kalimas Baru 3 (kampung sebelah).
“Dia cari tahu karena ada anak kecil masih SMP yang habis dikeroyok di daerah situ. Tiba-tiba anak saya juga ikut dikeroyok. Kemudian ada yang teriak maling juga,” terang ibu korban, Minggu (25/4/2021).