Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa posisi kapal selam buatan Jerman Barat itu berada dalam jarak 1.500 yard ke Selatan dari letak tenggelamnya kapal pertama kali dengan kedalaman 838 meter dengan kondisi terbelah menjadi tiga bagian.
“Terdapat bagian-bagian KRI Nanggala. Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian yang tadi disampaikan panglima TNI,” pungkasnya.
Sebelumnya ditemukan adanya barang-barang yang diyakini milik KRI Nanggala. Lalu pada Minggu, 25 April 2021 kemarin pukul 01.00 WITA, KRI Rigela yang tengah melksanakan Multibeam Echosounder terhadap kontak bawah air hang signifikan di sekitar posisi datum atau saat tenggelamnya KRI Nanggala pertama kali. Adapun datum itu diketahui pada kedalaman 800 meter.
“Karena peralatan KRI Rigel yang ROP-nya hanya mampu 800 sehingga diserahkan pada MV Swift Rescue yang mana bantuan dari Singapur, lalu diidentifikasi kontak tersebut oleh MV Swift Rescue pada 07.37 WITA pagi tadi,” tuturnya.
Baca Juga : https://www.kompasiana.com/bacasaja2670/6067e65d8ede4826251a9b72/kapolresta-malang-kota-ajarkan-anggota-jadi-sebuah-suri-tauladan
Kapal selam Singapura itu, kata dia, menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) guna menindaklanjuti kontak bawah air laut yang telah diberikan oleh KRI Rigel. Alhasil, pada pukul 09.04 WITA, ROV yang diturunkan Singapur mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik Selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik Timur.
“Yaitu, letaknya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di Selatan pada kedalaman 838 meter ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala,” katanya.
KRI Nanggala 402 hilang kontak saat akan melakukan uji tembak torpedo di perairan Balipada Rabu 17 April 2021. Saat insiden itu terjadi, KRI Nanggala tengah membawa 53 awak.