Warga malang dihebohkan dengan penemuan mayat terbungkus karpet, berikut keterangan dan penjelasan lengkap terkait berita tersebut
Jajaran Polres Malang berhasil mengungkap identitas mayat terbungkus karpet di Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Korban adalah warga Desa Boro, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, berinisial DL.
“Kami bersama instansi pemerintah tadi menggunakan alat MAMBIS (Mobile Automated Multi- Biometric Identification System) untuk mengidentifikasi sidik jari korban, kalau korban terdata di Dukcapil nanti datanya akan keluar. Dan diketahui dia berinisial DL adalah warga Desa Boro, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,” terang Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, di Mapolres Malang, pada Jumat (23/04/2021).
Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan oleh Kepala Desa Kedungpedaringan. “Kira-kira jam 8 pagi dari Kepala Desa Kedungpedaringan melaporkan kepada Kapolsek Kepanjen bahwa telah ditemukan mayat tanpa identitas di kebun tebu,” ujarnya.
“Akhirnya dari Kasatreskrim Polres Malang dan saya sendiri turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab kematian dan identitas korban,” sambungnya.
Kemudian dari identifikasi jajaran Polres Malang, diketahui jika korban sudah meninggal lebih dari 48 jam. “Kemudian kami identifikasi bahwa kematian korban sudah lebih dari 48 jam dan kondisi tubuh korban sudah membusuk. Kemudian ditemukan pelepasan rambut yang diduga milik korban yang saat ditemukan itu tersangkut di pohon,” jelasnya.
“Dan tempat ditemukannya ini kemungkinan hanya sebagai tempat pembuangan korban, jadi ada lokasi awal dimana korban ini sampai meninggal dunia,” imbuhnya.
Dari fakta-fakta di lapangan tersebut, Polres Malang memiliki kecurigaan bahwa mayat tersebut adalah korban pembunuhan. “Kemudian yang menguatkan mayat tersebut adalah korban pembunuhan ada ditemukan tali di celana pinggang yang sengaja dipasang agar celana tersebut tetap terpasang karena kondisi tubuh korban yang sudah membusuk,” bebernya.
Kapolres Malang kelahiran Solok, Sumatera Barat, ini juga meyakini jika ada lebih dari satu orang yang terlibat dalam kasus ini. “Kita juga memastikan jika yang mengangkat korban ke lokasi ditemukan ini tidak mungkin hanya satu orang, yang pasti lebih dari satu orang dan saat ini masih kita dalami,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan bahwa sebelum ditemukan meninggal, korban diketahui menjadi korban tabrak lari, lalu korban dibawa ke rumah milik kawannya yang bernama Syahrul.
“Yang berhasil kami ketahui saat ini bahwa sebelum kejadian ini (ditemukan meninggal) si korban ini sempat menjadi korban tabrak lari di belakang Stadion Kanjuruhan. Lalu oleh teman korban dibawa ke rumah yang tidak jauh dari TKP (rumah milik Syahrul),” ungkapnya.
“Saat ini yang kami periksa ada 3 orang termasuk Syahrul,” pungkasnya.