Episentrum Gempa di Malang Dekat Dengan Pusat Gempa di Masa Lalu

Penjelsan Resmi Pihak BMKG terkait Kejadian Gempa di Kabupaten Malang ternyata ada beberapa hal yang wajib kita waspadai

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan episentrum gempa bumi yang terjadi di Malang, berdekatan dengan pusat gempa pada masa lalu.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu, 10 April 2021, sekitar pukul 14.00 WIB.

Gempa yang terjadi pada koordinat 8,95 LS dan 112,48 BT tersebut, berlangsung selama 37 detik.

Adapun berdasarkan Pantauan Pusat gempa berada di wilayah Kabupaten Malang, yakni 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 itu tidak hanya dirasakan di Kabupaten Malang, tetapi beberapa wilayah lain di Jawa Timur.

Melalui siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Minggu 11 April 2021, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut terjadi di dekat pusat gempa merusak pada masa lalu.

Dia mengatakan episentrum gempa Malang kemarin berdekatan dengan pusat gempa merusak Jawa Timur pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963, dan 1972.

Zona gempa Malang itu memang merupakan kawasan aktif yang sering terjadi dan dirasakan.

“Zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan,” ujar Daryono.

Menurutnya, pengulangan gempa yang terjadi di selatan Malang tersebut, sekaligus menjadi fenomena yang patut diwaspadai.

Selain itu, hal tersebut juga menjadi bukti bahwa apa yang telah disampaikan para ahli gempa bumi adalah benar.

“Gempa selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa bumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” tutur Daryono.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan dari gempa Malang, dengan kekuatan kecil.

gempa susulan tersebut berkekuatan kurang dari magnitudo 4,0, serta tidak berdampak dan tidak dirasakan.***